Rabu, 19 Januari 2011

Super Malin Kundang

naskah karya; Zamzam Almubarok


Malinkundang tengah sibuk membaca buku
Setelah letih mencuci pakaian, sang ibu menyiapkan makanan untuk anaknya tercinta

IBU
Malin, mendekatlah pada ibumu, nak. Ibu membawa makanan untukmu.
MALINKUNDANG
Ibu sudah makan?
IBU
Ibu sudah. Makanlah yang kenyang ya nak.

Malin telah selesai makan, ia bergegas pergi untuk mencuci tangannya. Saat malin pergi, ibu mulai menyantap sisa-sisa makanan anaknya. Tak lama malinkundang muncul dan melihat ibunya menyantap sisa makanan. Malinkundang merasa sedih… ia pun berniat untuk membahagiakan ibunya dengan mengadu nasib ke kota mencari pekerjaan.

MALINKUNDANG
Ibu… saya akan pergi mencari pekerjaan.
IBU
Pekerjaan apa, Malin! Tetaplah disini temani ibumu.
MALINKUNDANG
Tidak ibu! Tekad malin telah kuat.. malin harus pergi.
IBU
Baiklah nak… ibu hanya bisa mendoakan semoga engkau berhasil.
MALINKUNDANG
Baiklah ibu, saya pergi… saya akan kembali untuk ibu.

Suasana di kota.
Malin mencoba untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Pakaiannya kumal, kotor, dan bau sementara berlalu-lalang orang-orang berdasi berpakaian casual yang rapih… ia tidak diizinkan pak satpam untuk masuk

SATPAM
Hei! Hei hei…. Mau kemana kau ini. Pergilah! Disini tidak menerima sumbangan.
MALINKUNDANG
Saya mau melamar pekerjaan, pak!
SATPAM
Apa? Ha ha ha… yang benar saja! Lihatlah dirimu. Gembel! Pergiiii!

Malinkundang pergi dengan lesu. Ia mendekati dua orang pria separuh baya yang tengah membahas berkas laporan pekerjaan.

ALINKUNDANG.
Assalamualaikum, pak!
PRIA 1
Yah.. ada apa?
MALINKUNDANG
Saya mau melamar kerja, pak. Barangkali bapak butuh pekerja baru.
PRIA 2
Apa? Apa kamu bilang? Kau pikir nyari kerja gampang, heh!! Pergilah kau… kau mengganggu kami saja.
MALINKUNDANG
Maaf, pak… bukan maksud saya untuk mengganggu!
PRIA 1
Kami tidak berniat merekrut pekerja baru… kami justru berniat memecat karyawan kami yang sudah ada. Pergi kau!

Malinkundang terduduk lesu. Hingga ia dikejutkan oleh aksi segerombolan penjahat yang hendak merampok

IBU2
Tolong!! Tolong!!
PENJAHAT
Cepat serahkan tasmu ini orang tua!! Atau kubunuh kau!

Tiba-tiba sebuah lemparan telak mengenai muka si penjahat.

PENJAHAT
Kurang asem. Siapa berani lancang melempariku.
MALINKUNDANG
Tak kusangka. Di kota ini masih banyak bertebaran orang-orang tak berguna macam kalian.
PENJAHAT
Oh.. ada pahlawan rupanya. Ah kau ini cari mati saja.
MALINKUNDANG
Ha ha… baiklah kalau begitu siapa yang duluan ingin ku tampar.

Perkelahian pun terjadilah. Malinkundang mengeluarkan jurus2 andalannya dan segera memenangkan pertarungan.
Sound track malinkundang telah bekerja, ia telah menjadi kaya. Sepulang dari kantornya, Malin merasa lelah
Dan mulai mengantuk lalu tertidur.

IBU
Anakku, akhirna kau pulang!
MALINKUNDANG
Anakmu? Hai orang tua! Aku tidak mungkin punya ibu yang miskin seperti kau.
IBU
Tidak anakku! Ini bumu! Ibu yang telah membesarkanmu dengan kasih sayang
MALINKUNDANG
Perempuan sialan. Pergi kau dari kehidupanku.
IBU
Sadarlah anakku! Kekayaan telah membutakan jiwamu.
MALINKUNDANG
Hah… dari dulu juga aku sudah sadar orang tua. Sekarang, pergilah kau. Pergi dan jangan pernah kembali kesini lagi. Aku sungguh muak melihat wajahmu yang menyedihkan itu.
IBU
Anak durhaka! Kau akan saya kutuk jadi batu!!!
MALINKUNDANG
Apa? Oh tidak!!! Astaghfirullahaladzim ternyata Cuma mimpi. Ibu!

Malinkundang bersiap pulang kampung (Saund Track)
Sementara di kampong, sang Ibu tengah membersihkan rumput di halaman rumahnya. Tiba-tiba segerombolan rampok menyendra orang ta malang itu. (Illustrasi musik) Malinkundang datang

MALINKUNDANG
Ibu!! Hai kalian, jangan sakiti ibuku.
IBU
Lari Anakku Pergi Dari Sini
MALINKUNDANG
Kurang ajar kalian. hai belum kapok juga hah
PENJAHAT
He hei hei. Jangan coba-coba mengeluarkan kesaktianmu, kalau tidak akan kubunuh ibumu
MALINKUNDANG
Apa?? dasar licik!! baiklah, apa maumu?
PUTRI 1
Hai masih ingat aku
MALINKUNDANG
Kau??
PENJAHAT
Tanda tangani surat ini sebagai tanda kau menyerahkan seluruh aset kekayaanmu
MALINKUNDANG
Saya hanyalah orang biasa, sama seperti kalian.
PENJAHAT
Bohong, cepat kalu tidak akan kubunuh ibumu
IBU
Malin jangan hiraukan ibumu, mereka itu licik hanya ingin menyakitimu saja
MALINKUNDANG
tenang bu, tenang. harta bisa saya cari
IBU
Ya allah selamatkan anakku
MALINKUNDANG
Baiklah sudah, sekarang lepaskan ibuku
PENJAHAT
Ha ha… ayo kita bunuh dia
MALINKUNDANG
Jangan, jangan
IBU
Jangan!! tolong jangan sakiti Anaku
MALINKUNDANG
Ibu!!!
IBU
Anakku
IBU
Kalian keterlaluan, akan saya kutuk kalian jadi batu
PENJAHAT
Aaaaaaaaa
MALINKUNDANG
Ibu, ibu tidak apa-apa
IBU
Tidak nak
MALINKUNDANG
Hei bu, ini baju untuk ibu
IBU
Terimakasih anakku


SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar