Rabu, 19 Januari 2011

Gambaran cerita Super Malinkundang



Lima Art Course memperkenalkan drama kaberet dalam format MP3 dengan perincian sebagai berikut:

Judul Drama               : Super Malinkundang
Pemeran                     : Peserta didik tingkat dasar sampai tingkat menengah (SLTA)
Durasi                        : 20 menit
Jumlah pemeran         : 10 – 15 pemeran
Bentuk panggung       : Arena, Proscenium, Tapal Kuda.

Sinopsis
Menceritakan perjuangan Malinkundang demi mendapatkan pekerjaan di kota, penolakan dan cemoohan ia lalui dari tempat ia melamar hingga harus berurusan dengan sekelompok berandal kota. Akhirnya, Malin berhasil mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang menjanjikan.
Apakah malin akan berlaku sombong dengan kekayaannya dan tidak mau mengakui sang ibu yang miskin?
Bagaimana akhir perseteruan malin dengan berandal kota?

Pesan Moral
-          Arti penting berbakti kepada orang tua
-          Figur tokoh utama yang tekun belajar dan menghargai budaya.
-          Berani memperjuangkan kebenaran.

Apa yang menarik dalam Drama Kabaret Super Malinkundang.
-          Durasi yang singkat namun mudah dikuasai, mudah difahami oleh penonton segala usia.
-        Bisa dimainkan oleh peserta didik yang masih awam terhadap seni peran (acting) sehingga pementasan drama ini dapat menunjang pelajaran seni budaya dalam apresiasi dan kreasi seni sesuai dengan standard kompetensi yang ada.
-          Tata kostum yang sederhana, unik, dan dapat dipersiapkan tanpa harus sewa atau beli kostum baru.
-          Drama ini penuh dengan kejutan-kejutan menghibur dalam adegannya.
-          Drama ini dilengkapi illustarasi musik, sound effect, dan dubbing dialog yang sangat menjiwai.
-          Dubbing dibuat oleh peserta kursus Lima Art Course yang rata-rata masih berusia 10 – 11 tahun.
-          Drama kabaret ini bisa dimainkan di segala bentuk panggung bahkan di lapangan sekalipun
-          Drama ini sangat cocok dipentaskan pada pentas seni akhir tahun dan disaksikan oleh wali murid dan masyarakat umum.

Naskah Drama Sumpah Palapa


Karya; Zamzam Almubarok

ADEGAN I
Suasana panggung disibukan oleh aktifitas shooting, adegan sengaja dibuat teatrikal. Sutradara mengatur persiapan adegan pertama; kameramen, piñata property, piñata kostum, make-uper, dan krew lainnya bekerja pada satu unit kerja yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

SUTRADARA
Ok semuanya… kita mulai adegan pertama. Kamera rool on… Action!
IBU
Anakku, Itahachih… uhk uhk, sepertinya usia ibumu sudah tidak akan lama lagi…
ITAHACHIH
Jangan ibu, ibu jangan meninggalkanku. Jangan berkata begitu dong… iih takut gitu lokh!!
IBU
Jangan bersedih itahachih… jagalah adikmu saswike! Ukh ukh… ini, ibu wariskan pedang sakti mandraguna. Pedang ini bernama…. “Pedang kurang panjang” kau harus menegakkan kebenaran, berbakti kepada negeri kita Majapahit tercinta, Itahachih!
ITAHACHIH
Tidak ibu…. Jangan pergi bu!
IBU
Selamat tinggal, Itahachih… (menghembuskan napas terakhir)
ITAHACHIH
Tidak ibu… Ibuuuuuuuuuuu!.... baiklah bu, saya itahachih (mengangkat pedang) akan membela Majapahit sampai titik darah penghabisan!! oh ibu, oh slala la la

Ayah Itahashih kemudian dataing dan mendapati istrinya sudah menjadi jenajah. Karena shock berat, penyakit jantungnya kemudian kambuh.

ITAHACHIH
Ayah, Ibu telah meninggal dunia. Hu huu
AYAH
Innalillahi wainnailaihiroojiun, Hkkk (lalu iapun meninggal dunia)
ITAHACHIH
Oh tidak, Ayah kenapa? Ayah, ayah, Ayaaah!!!

Tiba-tiba datang Saswike, melihat kakaknya memegang pedang di atas jenajah ayah dan ibunya. Saswike mengira kakaknya Itahachih telah membunuh kedua orang tua mereka.

SASWIKE
Jangan!!!
ITAHACHIH
Saswike adikku, ibu telah meninggal!
SASWIKE
Tidakkk! Kakak telah membunuh ayah dan ibu. Kakak jahat!!
ITAHACHIH
Engkau salah faham, Saswike!
SASWIKE
Rasakan ini, (mengeluarkan Chakra) Jurus Sharingan Tepung Terigu. Hiyaah!! (seketika ruangan menjadi gelap tertutup debu terigu)
Itahachih tiba-tiba menghilang di telan debu tepung terigu.
SASWIKE
Aku benci kau…. Aku benci kau, Itahachih, kau dengar!!!! aku akan menjadi kuat karena membencimu! Karena akulah satu-satunya orang yang akan membunuhmu!!!

ADEGAN 2  -  Sound Affect
Di Ruang Singgasana Majapahit, tampak para petinggi kerajaan telah berkumpul memenuhi ruangan

PENGAWAL
Yang mulya Ratu Tribuanattunggadewi beserta paduka Hayam Wuruk memasuki ruang singgasana! Yang Mulia Hokageh Mahapatih Gajah Mada beserta kesatria Majapahit memasuki ruang singgasana. Sound Affect
GAJAH MADA
Saya Gajah Mada, Hokageh ke-5 Kerajaan Majapahit bersumpah, tidak akan menikmati Amukti Palapa sebelum berhasil menguasai Garun, Serah, Tanjungpura, Haru, Pahan, Dompo, Bali, Palembang, Tumasik, dan seluruh Nusantara.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Hari ini, engkau telah menjadi Patih Amangkubumi. Bangunlah Majapahit seperti yang engkau cita-citakan.
GAJAH MADA
Hamba menerima titah yang mulya dengan sepenuh hati.
HAYAM WURUK
Paman telah mengucapkan sumpah palapa
GAJAH MADA
Maka berilah hamba restu untuk pergi menaklukan Nusantara dan pulang membawa kemenangan
HAYAM WURUK
Saya telah memberimu restu
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Pergilah Mahapatih Gajah Mada
KABRUTO
Hamba Kabruto, mohon pamit yang mulya
GARA-GARA
Hamba Gara-gara, mohon pamit yang mulya
ORICHIMARUDIN
He he he… hamba Orichimarudin, pamit yang mulya!
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Silahkah Orichimarudin!
ITAHACHIH
Apakah hamba diperkenankan untuk ikut berperang?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Itahachih! Kau tidak usah ikut. Kau bertanggungjawab menjaga Pangeran Muda Hayam Wuruk.
ITAHACHIH
Dengan senang hati, yang mulya!

ADEGAN 3 - Sound Track
Satu-persatu para petinggi kerajaan mulai meninggalkan ruang singgasana, kecuali Gayatri yang tampak masih diam termenung. Melihat tingkah kakaknya, sang ratu segera menghampiri.

RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Salam, kakak! Tampaknya kakak Gayatri sedang termenung. Apa yang tengah kakak risaukan?
GAYATRI
Ah, adik dewi. Tidak penting hal ini untuk engkau ketahui
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Tidak penting bagaimana? Masalah kakak masalahku juga
GAYATRI
Emm… kakak baru saja bermimpi
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Ternyata mimpi. Akh, kakak ini….
GAYATRI
Mimpi seorang biksuni seperti kakak ini tidak sembarangan, selalu ada makna di balik mimpi.

RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Maafkanlah adikmu karena telah menyepelekan mimpi kakak… Mimpi apakah? Ceritakan padaku, kakak.
GAYATRI
Aku melihat Kijang Mas mendekati kerajaan Majapahit…. Lalu orang-orang berusaha menangkapnya hingga kijang-kijang itu marah dan mengamuk
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Lalu apa yang terjadi?
GAYATRI
Kijang-kijang itu mati terbunuh
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Itu saja?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI (V.O)
Kakak pasti lelah, kakak butuh istirahat yang banyak. (Ratu Tribuanattunggadewi berlalu meninggalkan Gayatri yang masih tampak merenung)
GAYATRI
Lalu sang Hyang Tunggal murka dan mengutuk Majapahit… Majapahit terbakar dan musnah untuk selamanya, oh!

ADEGAN 3 - Sound Track
Di suatu tempat, Pasukan Gajah Mada tengah bertempur menghadapi pasukan kerajaan Palembang. Beberapa prajurit bertarung melintasi arena silih berganti berbaur dengan suara jerit, teriakan, dan tetabuhan.

HULUBALANG
Inikah Gara-Gara pendekar pasir yang sok suka bikin gara-gara itu? Lalu, apa kau sanggup menghadapi kami berlima?
GARA-GARA
Hmm… sebenarnya aku tidak bersemangat menghadapi orang-orang lemah seperti kalian. Cacing-cacing tidak berguna (membelakangi)
HULUBALANG
Kurang asem, ayo kita tangkap dia!!
GARA-GARA
Teknik ninja, Jurus pasir menangis dipangkuan ibu. Hiyaaa!

Gara-Gara melempar pasir ke muka para prajurit yang menyerangnya sehingga penglihatan mereka menjadi lumpuh.










HULUBALANG
Tak kusangka, teknik ninja, jurus pasir menangis dipangkuan ibu punyamu itu benar-benar hebat. Tapi, kau tidak mungkin sanggup mengalahkan jurus Cimande dari PCI ini. Hiyaa!

Namun, gerakan Hulubalang ini terhenti oleh satu buah jotosan Orichimaruddin yang tiba-tiba sudah berada di belakang Hulubalang. Hulubalang pun kemudian ambruk tak berdaya.

ORICHIMARUDIN
Hallo, Gara-gara… aku tidak keberatan jika kau ingin mengucapkan kata…. terimakasih.
GARA-GARA
Hmm… (membelakangi Orichimaruddin lalu pergi dengan dingin)

Suasana kemudian berganti, seseorang mengibar-ngibar bendera putih pertanda menyerah dan seorang lainnya menabuh gendrang mengibar-ngibar panji kemenangan Majapahit

KABRUTO
Yang mulya, sejauh ini kita sudah berhasil menguasai hamper seluruh kerajaan Nusantara.
GAJAHMADA
Kabruto, masih ada satu lagi…
KABRUTO
Oh… kerajaan mana lagi yang belum kita taklukkan?
GAJAHMADA
(tersenyum)….

            ADEGAN 4 – Saund track
Ratu Tribuanattunggadewi segang bercengkrama dengan gayatri di taman Istana

RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Kita mendapat kabar bahwa Mahapatih Gajah Mada telah berhasil menguasai  Nusantara
GAYATRI
Apakah Padjajaran telah ditaklukkan?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Kecuali… Padjajaran
GAYATRI
Kenapa?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Padjajaran sangat kuat. Sekuat Majapahit
GAYATRI
Kita perempuan sebenarnya kurang pantas berbicara politik. Hmm… kita bicarakan saja mengenai anakmu, Hayam Wuruk.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Ada apa dengan anakku?
GAYATRI
Jangan berlagak bodoh, Hayam Wuruk sudah cukup dewasa untuk kita nikahkan.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Dia tipe laki-laki pendiam, Dia tak pernah semangat kalau ditanya tentang pasangan hidup. Mungkin dia terlalu sibuk memikirkan masa depan
GAYATRI
Memiliki seorang istri akan membantunya memikirkan masa depan kerajaan
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Bagaimana kalau kita temui dia?
GAYATRI
Yah..

ADEGAN 5 – Illustrasi Musik
Hayam wuruk sedang melamun saat Itahachih datang membawakan ia bunga

ITAHACHIH
Ini bunga yang tuan pesankan
HAYAM WURUK
Terimakasih. Pergilah! -- Sound Track
GAYATRI
Ha ha ha… rupanya anakmu pandai bernyanyi, dewi!
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Tidak, aku malah baru pertama kali ini mendengar ia bernyanyi
HAYAM WURUK
Oh, rupanya hamba sedang ditonton. Salam hormat, Uwa Gayatri. Salam hormat, Bunda!
GAYATRI
Tadi nyanyianmu begitu bagus. Uwa sungguh terhibur, jadi terkenang masa muda kita ya, dewi? Ha ha ha

HAYAM WURUK
Uwa berlebihan memuji saya… jadi malu
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Apakah engkau akan mengikuti audisi Majapahit Idol!
GAYATRI
Majapahit Idol? Apa itu, Dewi?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Itu tuh… Kontes pencarian penyanyi berbakat tingkat nasional.
HAYAM WURUK
Ah… tidak, bu!
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Oh ya… Begini anakku, ibu dan uwamu sudah cukup tua, sudah cukup usia untuk menimang-nimang cucu.
HAYAM WURUK
Maksud ibu?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Maksud ibu, Engkau harus secepatnya menikah, anakku!
HAYAM WURUK
Ah… siapakah yang mau sama hamba ini? Hamba tidak pandai bergaul.
GAYATRI
Kalau begitu, serahkan urusan Negara kepadamu, serahkan urusan jodoh kepada kami, dan serahkan hasilnya kepada Allah SWT
HAYAM WURUK
Hamba menurut saja.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Itahachih, kemarilah!
ITAHACHIH
Hamba siap menerima perintah
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Kumpulkan para pelukis kerajaan… suruh mereka menghadap kepadaku
ITAHACHIH
Baik, Ratu Tribuanattunggadewi!

Tak lama, 3 orang pelukis kerajaan telah berkumpul menghadap yang mulya Ratu Tribuanattunggadewi


RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Pergilah kalian ke seluruh pelosok negeri, carilah perempuan yang cantik parasnya, baik keturunannya dan teguh agamanya. Lukislah wajah mereka dan bawa kepadaku.
PARA PELUKIS
Titah akan segera kami laksanakan

ADEGAN 6 - Sound Track
Di live show, Siti nurlatifah siap menggelar konser akbar

MC
Hadirin yang berbahagia, selamat malam, selamat datang di konser tunggal spektakuler yang pastinya akan menghibur hadirin semua, kita dengarkan sebait lagu dari suara emas penyanyi kita… Siti Nurlatifah!!!
SITI NURLATIFAH
Hai penonton! Senang sekali bise jumpe bareng siti. Semoga malam ini siti dapet menghibur kalian semua,  Sebait lagu melayu, buat anda

ADEGAN 7 - Sound Track
Di tempat shooting, para crew tengah siap-siap melakukan pengambilan gambar.

SUTRADARA II
Bagaimana? Semua kru telah siap?
WARIA
Sebentar… sebentar! Aduh tince kenapa iye terlambat lagi, uh sebel deh ikeu! Kemana aja sich, emang enak nunggu-nunggu, kucing kali lagi nunggu tikus, huh sebel dech
AKTRIS
Sudah, jangan banyak ngomong. Cepetan make-up nya
WARIA
Emberan ieuh, cuu!
SUTRADARA II
OK… semua siap, kamera, rool on, Action!!
AKTRIS
Wahai kekasihku Irwan Tidak Syah!! Gw gak nyangka lu pembohong!
AKTOR
Oh Permaisuriku, Acha-acha pahe, pujaan hati yang cantik bak bulan merindu. Dengerin dulu,… ini salah faham!!! Pliizzzzzzz!


AKTRIS
Elu selingkuh… itu kenyataan! Dasar lu buaya darat! Oh my God!
AKTOR
Waduuh… Acha-acha pahe… dengerin dulu penjelasan gue, forgive me plizzz dong ah!
AKTRIS
Pokoknya mulai sekarang kita putus. Pergi! Pergiiii!! -- Sound Track
SUTRADARA II
CUT! Aduh expresi kalian itu kurang! kamu kurang total dalam bikin wajah kamu sedih, marah… oke, kita break dulu.

ADEGAN 8 – Saund Track
Pelukis mengintip Pitaloka di taman bunga yang sedang bermain dengan para dayang istana lainnya.

ADEGAN 9 - Sound Affect
Suasana kembali ke istana Majapahit. Sang Ratu Tribuanattunggadewi, gayatri, Hayam Wuruk dan para petinggi di Istana sedang menunggu sekembalinya para pelukis.

PENGAWAL
Para pelukis kerajaan memasuki Istana!
PARA PELUKIS
Ampun yang mulya… kami bertiga telah pulang membawa perempuan pilihan untuk calon permaisuri yang mulya prabu Hayam Wuruk.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Silahkan kalian melapor!
PELUKIS I
Ini hasil lukisan hamba
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Siapakah dia?
PELUKIS I
Dia seorang selebritis dari negeri Jiran, Malaysia. Sangat santun katanya, baik budinya, cantik orangnya, dan merdu suaranya. Dia bernama Siti Nurlatifah.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Bukannya setahuku, Siti Nurhalijah?
PELUKIS I
Maaf Ratu Tribuanattunggadewi, sekarang ini kita berada di zaman Majapahit tahun 1346. Siti Nurhalijah hidup di tahun 2004tan.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Aku pusing, maksudmu ini bagaimana?
PELUKIS I
Anu… kita ini kan sedang bermain Sandiwara.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Oh iya… bagaimana anakku

Hayam Wuruk melihat lukisan Siti Nurlatifah dengan dingin seolah lukisan itu tidak memiliki daya tarik sedikitpun di matanya.

ITAHACHIH
Selanjutnya… kau!
PELUKIS II
Ini hasil lukisan hamba
GAYATRI
Siapa dia?
PELUKIS II
Dia seorang pemain film, sinetron, dan presenter TV termahal yang pernah hamba kenal, cantik, pintar, kaya, dan mahir membuat puisi… dia bernama Acha-acha pahe!
GAYATRI
Nama yang aneh. Acha-acha-pahe. Bukannya setahuku Acha?
PELUKIS
Maaf, maksud Ratu Tribuanattunggadewi ada…
GAYATRI
Kau akan mengatakan Dian Acha hidup di tahun 2006-an dan kita sedang bermain sandiwara, begitu?
PELUKIS II
Begitulah… yang mulya
GAYATRI
Bagaimana anakku?

Lukisan yang ke dua inipun tidak berhasil memikat hati Hayam Wuruk

ITAHACHIH
Ku harap kau tidak mengecewakanku!
PELUKIS III
Inilah hasil lukisan hamba
GAYATRI
Cantik sekali parasnya! Siapakah dia?
PELUKIS III
Beliau seorang putri dari Padjajaran bernama Citra Resmi Dyah Ayu Pitaloka. Tentu saja baginda tahu siapa Putri Dyah Pitaloka.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Betul. Aku pernah mendengar seorang putri yang kecantikannya tidak ada yang menandingi. Aku percaya setelah melihat foto ini… lihatlah anakku! Dia sungguh mempesona, oh, sungguh sempurna! -- Sound track
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Bagaimana? Kau menyukainya?
HAYAM WURUK
Saya… emm.. saya… ini, bu! Maksudnya adalah seperti itu. Emm, gimana ya? Waduuh!
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
(tersenyum) kakak, anakku tidak mau mengaku. Kau saja yang bertanya.
GAYATRI
Kau mau memberikan jawaban hatimu pada uwamu?
HAYAM WURUK
Saya… tentu saja saya menyukai Dyah Pitaloka… tapi…
GAYATRI
Tapi…?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Tapi apa?
HAYAM WURUK
Padjajaran adalah saingannya Majapahit. Kelak paman patih gajah Mada akan berperang melawan Padjajaran untuk membuktikan sumpahnya. Saya tidak mau menikahi Dyah Pitaloka tanpa persetujuan dari paman Patih.
GAYATRI
Kamu benar. Ini akan menjadi masalah besar. Sebaiknya kita cari calon yang lain, kare…
HAYAM WURUK
Tidak… hatiku sudah menentukan pilihan. Hatiku…
GAYATRI
Bagaimana kau bisa mencintai seorang wanita yang belum kau kenal. Jangan konyol, anak prabu!

HAYAM WURUK
Hamba berkata yang sebenarnya.
GAYATRI
Sebenarnya bagaimana?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Saya akan mengirim surat kepada Padjajaran. akan ku undang Maharaja Sri Baduga beserta keluarga untuk datang ke Istana Majapahit.
GAYATRI
Apa yang kau bicarakan ini, adik dewi?
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Saya akan menikahkan putraku dengan perempuan yang ia cintai. Dengan atau tanpa persetujuan Gajah Mada.
HAYAM WURUK
Terimakasih, bu!
GAYATRI
Aku tidak percaya
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Maafkan adikmu, kakak!

ADEGAN 10 - Sound affect
Di pintu gerbang, Orichimarudin  dihadang Narutongkosong

ORICHIMARUDIN
Narutongkosong manusia rubah tak berekor. Kenapa dia ada disini?
NARUTONGKOSONG
Hei Orichimarudin. Aku narutongkosong Panglima penjaga gerbang timur Padjajaran.
ORICHIMARUDIN
Aku membawa surat dari yang mulya Ratu Tribuanattunggadewi untuk kuserahkan kepada maharaja Sribaduga.
NARUTONGKOSONG
Ahir-ahir ini paduka Maharaja tidak mau diganggu. Jadi titipkan saja surat itu kepadaku.
ORICHIMARUDIN
Aku harus memastikan surat ini sampai di tangan Paduka.
NARUTONGKOSONG
Surat itu pasti akan kusampaikan.
ORICHIMARUDIN
Ijinkan aku masuk!!
NARUTONGKOSONG
Aku tidak suka dipaksa
ORICHIMARUDIN
Ha ha… kalau begitu aku tidak punya cara lain -- Saund Affect Perang
SHIKAMARUT
Ada apa ini?
SASWIKE
Orichimarudin… Hmm
ORICHIMARUDIN
Shikamarut? Saswike? Mengapa mereka ada di sini?
SHIKAMARUT
Apa yang terjadi bila kami bertiga menggempurmu?
SASWIKE
Pergilah… Ayam Kampung!
ITAHACHIH
(Melempar Surat) Baiklah… aku pergi.

ADEGAN 11 - Sound Track
Di Istana Padjajaran, Maharaja Sri Baduga sedang membaca surat dari Majapahit

SRI BADUGA
Jadi, Hayam Wuruk bermaksud menikahi putriku, Dyah Pitaloka
SHIKAMARUT
Mohon prabu jangan bertindak gegabah
SRI BADUGA
Mangagumkan… aku ingin calon suami dari anakku seorang yang sederajat, gagah perkasa seperti Hayam Wuruk.
SASWIKE
Saya khawatir semua ini hanyalah siasat Gajahmada untuk menaklukkan kita
SRI BADUGA
Untuk itulah… kita akan berangkat menuju Majapahit dengan membawa seluruh armada perang kerajaan. Kita akan siap menghadapi  dua kemungkinan. Menikahkan putriku atau perang tanding.

ADEGAN 12 – Sound Affect
Di tempat yang lain


PERMAISURI
Dyah! Anakku, kemarilah, nak!
PITALOKA
Bunda memanggil saya
PERMAISURI
Duduklah, bunda perlu berbicara kepadamu
PITALOKA
Kelihatannya serius, Bunda!
PERMAISURI
Bunda ingin tahu, apakah Dyah sudah mempunyai kekasih?
PITALOKA
Hmm… tidak, kenapa?
PERMAISURI
Mencintai seseorang, barangkali?
PITALOKA
Tidak, bunda… Bunda kenapa, sih!
PERMAISURI
Ada utusan dari Majapahit membawa surat untuk ayahmu. Isi surat itu, baginda hayam Wuruk bermaksud menikahimu.
PITALOKA
Ha ha ha
PERMAISURI
Ini serius, anakku! Bahkan ayahmu telah menyetujuinya.
PITALOKA
Kenapa ayah memutuskan pernikahanku tanpa bicara dulu sama dyah!, Bunda?
PERMAISURI
Kalau Dyah tidak mau menikah, Bunda akan membujuk ayahmu agar membatalkan pernikahan.
PITALOKA
Dyah… emm, jangan bunda!
PERMAISURI
Katakanlah… apakah Dyah tidak menyukai Hayam Wuruk
PITALOKA
Sebenarnya… Ah, Bunda! Dyah tidak bisa mengatakannya keras-keras. Bunda sini aja (berbisik)
PERMAISURI
Ha ha ha… Dyah dyah! Lalu kenapa tadi Dyah marah?
PITALOKA
Karena ayahanda tidak sopan. Dasar ayah!
PERMAISURI
Ha ha ha… sayang, kita akan merayakan pesta besar-besaran. Dua kerajaan besar akan bersatu. Ini peristiwa yang benar-benar luar biasa.

ADEGAN 13 – Sound Affect
Di suatu tempat, Narutongkosong sedang menunggu kedatangan Saswike dan Shikamarut.

SASWIKE
Ada apa memanggilku, Narutongkosong?
NARUTONGKOSONG
Sangat penting. Dimana Shikamarut?
SASWIKE
Dia masih sibuk makan pagi
NARUTONGKOSONG
(mengeluarkan Hand phone) Hallo. Hei Shikamarut, ah bagaimana kamu ini. Kusuruh datang malah makan. Aku tidak mau tahu cepat kau datang sekarang juga
SHIKAMARUT
Hei! Aku telah disini.
NARUTONGKOSONG
Begini, kita harus mencegah tragedy perang besar yang akan menimpa Padjajaran.
SASWIKE
Apa maksudmu?
NARUTONGKOSONG
Kalian tahu…kita ini actor. Kita tidak bisa terus-terusan menjadi budak Sutradara.
SHIKAMARUT
Langsung saja kepada intinya.
NARUTONGKOSONG
Lihat naskah scenario ini! Pada bagian akhir cerita ini. Sutradara akan menciptakan konflik dalam bentuk perang besar antara Padjajaran dan Majapahit. Perang itu mengakibatkan terbunuhnya seluruh tentara Padjajaran termasuk maharaja Sri baduga, permaisuri, dan Dyah Pitaloka. Dah… termasuk juga kita, kita akan terbunuh di medan laga.

SASWIKE
Tidak bisa, Sutradara telah menempatkanku pada posisi tidak berharga. Masa Saswike kalah dan terbunuh. Aku tidak terima.
SHIKAMARUT
Ya… lalu apa yang akan kita lakukan?
NARUTONGKOSONG
Kita tidak usah ikut berperang?
SHIKAMARUT
Aku tidak mau lari dari perang. Pengecut!
SASWIKE
Lalu bagaimana?
NARUTONGKOSONG
Aku punya ide, Kalian mendekatlah kepadaku (berbisik)
NARUTONGKOSONG
Kalian faham?
SHIKAMARUT
Deal!!
NARUTONGKOSONG
Mengapa kau diam saja, saswike!
SASWIKE
Saya setuju, kelian saja yang mengurusi Sutradara. Aku punya urusan penting dengan seseorang.
NARUTONGKOSONG
Urusan? Dengan siapa?
SASWIKE
Seseorang yang harus kubunuh!!! (Langsung pergi)
NARUTONGKOSONG
Kenapa dia?
SHIKAMARUT
Tau, tuh! Aneh

ADEGAN 14 – Illustrasi Musik
Di Kerajaan Padjajaran; Sound Track persiapan pernikahan,

ADEGAN 15 – Illustrasi Musik
Di Kerajaan Majapahit


ITAHACHIH
Ampun Baginda, arak arakan dari Padjajaran telah sampai ke desa Bubat.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Syukurlah
HAYAM WURUK
Ibu, Hatiku Berdebar -- Sound Track
PENGAWAL
Maha Patih Gajah Mada beserta rombongan memasauki Istana
GAJAH MADA
Hamba menghadap baginda raja Hayam Wuruk beserta Ibu dan Uwa Gayatri
GAYATRI
Senang melihatmu kembali.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Apa engkau membawa kabar baik?
GAJAH MADA
Hamba telah berhasil menaklukan hamper seluruh kerajaan Nusantara dan Negara-Negara di Asia Tenggara
HAYAM WURUK
Kami turut bersuka cita. Engkau sungguh Patih Majapahit gagah perkasa
GAJAH MADA
Semua yang hamba lakukan demi kejayaan Majapahit
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Kalau begitu pergilah kalian beristirahat.
GAJAH MADA
Maaf yang mulya, hamba melihat pasukan Padjajaran memenuhi lapangan Bubat beserta Armada Angkatan Laut di pesisir pantai utara dan selatan. Kita menghadapi ancaman besar
HAYAM WURUK
Sebenarnya mereka…
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Rombongan Maharaja Sri Baduga datang dengan damai untuk memenuhi undangan yang saya buat.
GAJAH MADA
Maaf yang mulya, hamba tidak faham. Undangan apa?

RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Baginda Hayam Wuruk akan menikahi putri Padjajaran bernama Citra Resmi Dyah Pitaloka.
GAJAHMADA
Bagaimana mungkin acara besar ini tidak dibicarakan dahulu dengan hamba? Bukankah hamba memangku jabatan sebagai Patih Amangkubumi yang bertanggung-jawab terhadap pemerintahan.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Saya pikir ini acara keluarga
GAJAHMADA
Benar yang mulya, tetapi bukankah semua ini berpengaruh terhadap tatanan pemerintahan ke depan.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Gajah Mada, Saya telah memutuskan.
GAJAH MADA
Hamba tidak setuju! Ampun yang mulya Ratu Tribuanattunggadewi.
GAYATRI
Mohon kalian bersikap tenang. Selesaikan masalah ini dengan jiwa-jiwa yang bersih.
GAJAH MADA
Yang Mulya Gayatri... sebenarnya ada 2 alasan kenapa hamba tidak menyetujui pernikahan ini. Pertama, hamba telah mengucapkan sumpah Palapa yang harus hamba pegang teguh. Kedua, secara politik, Pajajaran adalah lawan Majapahit. Ada indikasi, pernikahan ini hanyalah siasat perang.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Engkau jangan berburuk sangka, Mahapatih
GAJAH MADA
Hamba telah menghadapi berbagai bentuk strategi perang. Coba yang mulya pikirkan, apakah mungkin Maharaja Sri Baduga membawa seluruh Armada perang darat dan laut lengkap dengan amunisi persenjataan tempur hanya untuk menikahkan putrinya? Bagi hamba, mereka datang jelas-jelas untuk berperang.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Jangan berlebihan, Mahapatih! Kedatangan Maharaja Sri Baduga ke Majapahit disertai pengawalan ketat seluruh armada perangnya dinilai wajar sebagai tindakan waspada.

GAJAH MADA
Ampun yang mulya Ratu Tribuanattunggadewi, mohon penjelasan.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Majapahit tengah melakukan ekspansi besar-besaran. Mereka juga pasti berpikir sama. Majapahit mengundang keluarga Padjajaran sebagai strategi perang agar kita lebih mudah bisa menaklukkan Padjajaran. Atas dasar itulah, Padjajaran datang dengan membawa dua kemungkinan. Menikahkan putrinya atau berperang dengan kita.
GAJAH MADA
Hamba mengerti betul maksud yang Mulya Ratu Tribuanattunggadewi. Kalau memang tekad paduka Rajasanegara menikahi Dyah Pitaloka telah bulat. Hamba tidak memaksa.
GAYATRI
Lalu… apa yang hendak engkau lakukan?
GAJAHMADA
Hamba akan mengundurkan diri dari jabatan Patih Amangkubumi.
HAYAM WURUK
Tidak, paman patih! Paman harus tetap menjabat Patih Amangkubumi dan lakukan tugas paman dengan baik.
RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Anakku… kau?
HAYAM WURUK
Hamba mempercayakan semua ini kepada Paman Patih.
GAJAH MADA
Terimakasih, Hamba yakin paduka Rajasanegara bijaksana
ITAHACHIH
Ampun prabu! Mahapatih Padjajaran Anusapaken bermaksud menemui sang Prabu.
HAYAM WURUK
Persilahkan dia untuk menghadap.
ITAHACHIH
Baik prabu!
HAYAM WURUK
Silahkan, paman -- Saund Affect
PENGAWAL
Mahapatih Padjajaran Anusapaken memasuki ruang istana
ANUSAPAKEN
Hamba Patih Anusapaken membawa pesan dari baginda Maharaja Sri Baduga.
GAJAH MADA
Katakanlah.
ANUSAPAKEN
Maharaja Sri Baduga mempersilahkan Prabu Hayam Wuruk menjemput Putri Dyah Pitaloka di desa Bubat.
GAJAH MADA
Sampaikan kepada rajamu. Paduka Hayam Wuruk bersedia menjemput Dyah Pitaloka dengan satu syarat. Padjajaran harus tunduk di bawah kekuasaan Majapahit.
ANUSAPAKEN
Kau? Tidak kusangka hatimu begitu kotor dan rakus. Kau tidak menghargai hak kedaulatan bangsa lain. Kau bahkan berniat merebut sesuatu yang bukan hakmu untuk memilikinya.
GAJAH MADA
Kau datang ke sini bukan untuk menceramahiku kan, Anusapaken? Aku tidak menghendaki kata-kata kotor dan darah menodai istana ini.
ANUSAPAKEN
Aku Patih Anusapaken. Kau jangan mengancamku!
GAJAH MADA
Bila perlu, aku bisa membunuhmu di sini. Pergilah!
ANUSAPAKEN
Baiklah, aku pergi karena tugasku. Bukan karena takut menghadapi kalian. (berlalu meninggalkan Istana dengan ketus)
GAJAH MADA
Itahachih, Kabruto, dan kau Gara-Gara. Siapkan pasukan tempur kalian karena kita akan menghadapi perang besar.
KOOR
Siap, yang mulya!!

ADEGAN 16 - Sound Track

RATU TRIBUANATTUNGGADEWI
Oh anakku Pitaloka, malang benar nasibmu, datang dari juauh untuk menikah. Ketika sampai disambut perang.

DYAH PITALOKA
Kenapa langit tiba-tiba berselimut gelap?
Sayap-sayap cinta terbang menjauh. Meninggalkanku terjatuh, di tengah gersang, hasrat dan ketamakan. Kekasih… kini aku datang. Kenapa engkau tak menjemputku?
GAYATRI
Apakah mimpiku akan menjadi kenyataan? Aku tidak melihat pasukan Padjajaran, Namun, yang kulihat hanyalah ribuan ekor Kijang mas mendekati Majapahit membawa kutuk dewa.
HAYAM WURUK
Seandainya aku harus memilih. Cinta atau Negara? Akan kupilih Negara meski hatiku melebur bak debu-debu bara bertaburan memenuhi langit harapanku. Geelap mencekam, hitam kelam. Maafkan aku Dyah Pitaloka, seperti apa wajahmu? Kabarnya engkau cantik? Tak sempatkah kita bertemu?

ADEGAN 17 - Peperangan + Saund Affect

ANUSAPAKEN
Dimana Narutongkosong, Shikamarut dan Si Saswike?
PENGAWAL
Mereka lari dari perang!!
ANUSAPAKEN
Dasar pengecut!

Adegan 18 – di lokasi shooting

SHIKAMARUT
Aku ingin bertemu dengan Sutradara, di mana dia?
WARIA
Cari aja sendiri, emang gwe pikirin, ih sebel. Tapi ganteng, mau donk digilir?
SUTRADARA
Ada perlu apa kalian mencariku?
NARUTONGKOSONG
Kami ingin agar kau merubah bagian akhir cerita Dyah Pitaloka!
SUTRADARA
Bicara apa kau ini? Kalian kan actor! Kalian harus menuruti naskah!
NARUTONGKOSONG
Kami tidak suka diatur olehmu. Kami tidak mau dipecundangi meski hal itu hanya terjadi di panggung sandiwara.

SUTRADARA
Kalian ini ngawur. Bicara apa kalian, heh? Kalian kubayar bukan untuk menentangku! Dasar actor otak kucing!
NARUTONGKOSONG
Katakana saja, mau dirubah atau tidak?
SUTRADARA
Tidak! Naskah ini sudah disepakati oleh Produser
NARUTONGKOSONG
Mau atau tidak?

Sutradara dan krew mengeluarkan senjata lalu menembaki 3 orang itu.

SUTRADARA
Kalian actor tidak berguna. Rasakan ini!
NARUTONGKOSONG
Jurus pedang Hiten Mitsurugi, Hiyaa!
SHIKAMARUT
(Menjambak Sutradara) kau menghadapi Shikamarut. Kau dengar
SUTRADARA
i… i i iya!

DEGAN 19 – Sound Track
Di Desa Bubat, mayat-mayat berserakan, hening, getir, mencekam

PENGAWAL
Ampun yang mulya Ratu Tribuanattunggadewi. Maharaja Sri Baduga dan seluruh pasukan Padjajaran telah tewas di medan laga.
PERMAISURI
Huh…. Anakku, Pitaloka sayang! Kalian seluruh istri dari suami yang telah tewas, ku perintahkan agar kalian melakukan bela pati di dekat jenajah suami atau anak-anak kalian. Engkau juga Dyah Ayu!
PITALOKA
(Tersenyum) Dyah akan menuruti nasehat bunda
GAJAH MADA
Kalian semua, tangkap mereka! Jangan sampai mereka melakukan bela.
ITAHACHIH
Tidaak ada yang boleh mendekati rombongan permaisuri.
ORICHIMARUDIN
Apa yang kalu lakukan? Kau akan berkhianat!
ITAHACHIH
Padjajaran telah kita kalahkan, peperangan telah cukup sampai di sini!!! Aku tidak tahan menyaksikan semua kegilaan ini. Minggir kau!
ORICHIMARUDIN
Omong kosong! Kau pembangkang harus aku musnahkan!
KABRUTO
Hei, kau juga harus menghadapiku!
ORICHIMARUDIN
Kau hendak melawanku!
KABRUTO
Ha ha ha..
GARA-GARA
Aku ada di pihak kalian
ORICHIMARUDIN
Kurang asem! Rasakan, Teknik Ninja, Jurus pukulan boong-boongan. Hiyaah!
KABRUTO
Ha ha ha… sedang apa kau? Ayo teman teman kita serang dia. Teknik Ninja, jurus bayangan tanpa bayangan! Hiyaa… (kabruto mendera Orichimarudin dari jarak jauh)
GARA-GARA
Terimalah ini, Teknik Ninja…. Jurus pasir aliran sesat Al-Qiyadah
ORICHIMARUDIN
Huuuua…. Panaaaas. Tobbaaaat!!!
ITAHACHIH
Sekarang giliranku…. Teknik ninja Sharingan. Pukulan Baja Krakatau Steel mencemari lingkungan. Hiyaaaa!!!
ORICHIMARUDIN
Aaaaa… (mati)
Tiba-tiba, Saswike telah berada di depan Itahachih.
ITAHACHIH
Adikku… Saswike!
SASWIKE
Kakakku… sayang sekali kau harus kubunuh.
ITAHACHIH
Kau salah faham… jangan suka berburuk sangka!

SASWIKE
Terimalah ini… Teknik ninja, jurus membuang sampah sembarangan.
ITAHACHIH
Baiklah… terpaksa aku mengeluarkan jurus ini.. hiyaaa, jurus annadhopatu minal iman! Kebersihan sebagian dari iman, hup hap (memungut sampah)
SASWIKE
Teknik Ninja, jurus serangan pedang kurang tajam! Hiyaaa
ITAHACHIH
Jurus serangan pedang kurang panjang… Hiyaaaa!

Saswike berusaha mengiris perut Itahachih, tetapi tidak berhasil melukai karena pedangnya kurang tajam. Begitup Itahachih tidak berhasil menusuk sasuke karena pedangnya kurang panjang.

ITAHACHIH
Sudahlah, hentikan kebodohan ini. Kita adalah bangsa yang cinta damai. Jangan suka bersengketa dan terbawa arus prasangka. Ibu meninggal karena sakitnya yang semakin farah. Sedangkan ayah meninggal saat melihat ibu wafat. Ayah kena serangan jantung.
SASWIKE
Begitukah?
ITAHACHIH
Aku tidak seperti Itachi yang kau kenal, saswike, Aku Itahachih. Dari kecil sudah mengidap inflensa. Sehingga orang memanggilki Ita-hachih!
SASWIKE
Maafkan aku, kak!
ITAHACHIH
Sudahlah, ayo kita pulang!

Permaisuri Padjajaran, Dyah Pitaloka, dan yang lainnya melakukan bela pati.

PITALOKA
Wahai Hayam Wuruk. Kau memanggilku atas nama cinta, tapi kau menyambutku dengan darah. Saksikanlah, darahku akan menenggelamkan Majapahit. (menusukkan keris menembus jantungnya)

ADEGAN 20 – Saund Track
Rombongan hayam wuruk memasuki medan laga… dia melangkah di atas tebaran mayat -mayat


GAJAH MADA
Maharaja Sri Baduga beserta rombongan dari Padjajaran telah tewas di medan laga. Dan…
HAYAM WURUK
Bagaimana kabar Dyah Pitaloka?
GAJAH MADA
Ampun yang mulya Prabu….
HAYAM WURUK
Maafkanlah aku!
NARUTONGKOSONG
CUT!!! Kalian kembali ke posisi awal dari adegan Patih Anusapaken membawa pesan untuk Hayam Wuruk.
ORICHIMARUDIN
Apa-apan ini?

Segenap actor merasa kebingungan dengan instruksi yang tiba-tiba.

NARUTONGKOSONG
Dan kau Orichimarudin. Kau mati pada saat patih Anusapaken datang.
ORICHIMARUDIN
Hei… Kenapa aku mati?
NARUTONGKOSONG
Kau tiba-tiba kena serangan jantung!
ORICHIMARUDIN
Omong kosong! Aku tidak mungkin mati secara memalukan. Ini tidak ada di script. Ini konyol!!
NARUTONGKOSONG
Hai! Kini akulah sutradara kalian. Kalian faham!! Ayo kita mulai.

ADEGAN 21 - Musik jeda, Sutradara memberikan petunjuk.

NARUTONGKOSONG
Kamera rool on. Action!
ANUSAPAKEN
Hamba patih anusapaken membawa pesan dari Maharaja Sri baduga
HAYAM WURUK
Katakanlah!


ANUSAPAKEN
Maharaja Sri Baduga mempersilahkan baginda Hayam Wuruk untuk menjemput putri Dyah Pitaloka di desa Bubat
HAYAM WURUK
Katakan kepada rajamu. Hayam Wuruk akan datang menjemput Putri Dyah Pitaloka.
ANUSAPAKEN
Terimakasih… hamba mohon pamit.
HAYAM WURUK
Silahkan patih.
NARUTONGKOSONG
Cut! Oke kita break dulu. Bagus, bagus!
SASWIKE
Aku bingung. Gajah Mada kenapa tidak datang?
NARUTONGKOSONG
Ia harus berobat ke dukun sebelum sampai ke Majapahit, Saswike!
SASWIKE
Lho, kenapa?
NARUTONGKOSONG
Ia terkena serangan Muntaber.
SHIKAMARUT
Kau ini. Gajah Mada Muntaber?
NARUTONGKOSONG
Oke semua, kita mulai lagi adegan terakhir. Kamera Roll on, Actian!!!

Sound Track, Pitaloka bertemu dengan Hayam Wuruk, mereka kemudian menyenyikan syair-syair cinta.



S  E  K  I  A  N